Isekai Kenkokuki

Chapter 50

Isekai Kenkokuki

Manga Isekai Kenkokuki yang dibuat oleh komikus bernama Sakuragi Sakura ini bercerita tentang Seorang protagonis terlahir kembali di dunia lain. Rupanya dia telah bereinkarnasi sebagai anak terlantar. Di depan matanya ditinggalkan anak-anak seperti dia. Untuk bertahan hidup, dia memimpin mereka bertani. Sedikit demi sedikit, yatim piatu berkumpul, dan setelah mendengar desas-desus tentang sebuah desa, yang lain mulai bermigrasi. Kelompok yang tadinya hanyalah anak-anak telah menjadi sebuah desa sebelum ada yang menyadarinya. Kemudian berbagai negara di sekitarnya mulai mengamatinya Ini adalah kisah epik pria yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Ilahi.

Chapter ini error ? segera laporkan agar diperbaiki secepatnya!
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Isekai Kenkokuki
Dukung KomikRealm.com dengan donasi di Saweria atau SosialBuzz. Beri dukungan dan cantumkan email kamu untuk menikmati baca komik tanpa iklan dan akses ke Aplikasi Android 🤖.
Isekai Kenkokuki

Manga Isekai Kenkokuki yang dibuat oleh komikus bernama Sakuragi Sakura ini bercerita tentang Seorang protagonis terlahir kembali di dunia lain. Rupanya dia telah bereinkarnasi sebagai anak terlantar. Di depan matanya ditinggalkan anak-anak seperti dia. Untuk bertahan hidup, dia memimpin mereka bertani. Sedikit demi sedikit, yatim piatu berkumpul, dan setelah mendengar desas-desus tentang sebuah desa, yang lain mulai bermigrasi. Kelompok yang tadinya hanyalah anak-anak telah menjadi sebuah desa sebelum ada yang menyadarinya. Kemudian berbagai negara di sekitarnya mulai mengamatinya Ini adalah kisah epik pria yang kemudian dikenal sebagai Kaisar Ilahi.

Details
Report Chapter
Pilih jenis error yang ingin dilaporkan. Kami akan segera menindaklanjuti laporan Anda.
Silahkan Login terlebih dahulu

Comments

No comments

Mode: