A Stepmother’s Märchen

Chapter 18

A Stepmother’s Märchen

Manhwa A Stepmother’s Märchen yang dibuat oleh komikus bernama Nyangiwa Hyangshinlo (Kitty and Spices) ini bercerita tentang Janda Besi, Janda Laba-laba, Pemburu Laki-Laki, Penyihir dari Kastil Neuschwanstein, aib para wanita bangsawan… Ini semua adalah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan Marchioness Shuli von Neuschwanstein. Meski menerima kritik keras dari semua orang, dia tetap bertahan dalam membesarkan 'anak-anaknya', yang ditinggalkan mendiang suaminya. Pada hari pernikahan putra sulungnya, menandakan kepemilikannya atas kursi keluarga sebagai Marquess, dia merasa dia akhirnya mengikat semua ujung yang longgar dan bisa menjalani sisa hidupnya dengan damai. Namun, dia telah sangat keliru ketika dia menemukan dirinya terjebak dalam kecelakaan dan sekarat saat meninggalkan kastil pada hari pernikahannya. Saat membuka matanya, dia mendapati dirinya terbangun di hari pemakaman suaminya, tujuh tahun lalu. 'Saya menolak untuk menderita lagi. Saya tidak akan hidup seperti yang saya lakukan di masa lalu untuk kedua kalinya!'

Chapter ini error ? segera laporkan agar diperbaiki secepatnya!
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen
A Stepmother’s Märchen

Manhwa A Stepmother’s Märchen yang dibuat oleh komikus bernama Nyangiwa Hyangshinlo (Kitty and Spices) ini bercerita tentang Janda Besi, Janda Laba-laba, Pemburu Laki-Laki, Penyihir dari Kastil Neuschwanstein, aib para wanita bangsawan… Ini semua adalah kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan Marchioness Shuli von Neuschwanstein. Meski menerima kritik keras dari semua orang, dia tetap bertahan dalam membesarkan 'anak-anaknya', yang ditinggalkan mendiang suaminya. Pada hari pernikahan putra sulungnya, menandakan kepemilikannya atas kursi keluarga sebagai Marquess, dia merasa dia akhirnya mengikat semua ujung yang longgar dan bisa menjalani sisa hidupnya dengan damai. Namun, dia telah sangat keliru ketika dia menemukan dirinya terjebak dalam kecelakaan dan sekarat saat meninggalkan kastil pada hari pernikahannya. Saat membuka matanya, dia mendapati dirinya terbangun di hari pemakaman suaminya, tujuh tahun lalu. 'Saya menolak untuk menderita lagi. Saya tidak akan hidup seperti yang saya lakukan di masa lalu untuk kedua kalinya!'

Details

Comments

No comments

Mode: