Admission is a Waste of Time

Chapter 20

Admission is a Waste of Time

Bagaimana jika perjalanan harian Anda adalah ke universitas yang dibangun seperti Menara Babel? Ban Yuwon memiliki kemampuan yang luar biasa. Ia tidak hanya dapat menguraikan bahasa yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, tetapi ia juga dapat memahami dan memperoleh ‘konsep’ dari benda-benda di sekitarnya. Sejak kecil, kemampuan unik Yuwon telah menarik perhatian kakeknya, yang mengungkapkan rahasia keluarga: “Keluarga kami adalah keturunan dari mereka yang membangun Menara Babel, yang menyatukan orang-orang dengan kekuatan komunikasi. Sebagai pewaris kekuatan ini, Anda dapat merebut kembali menara yang hilang.” Awalnya menganggapnya sebagai cerita yang tidak masuk akal, Yuwon tiba-tiba dipanggil ke akademi misterius di dimensi lain saat menunggu penerimaan universitas. Yang mengejutkannya, ia mendapati dirinya menatap Menara Babel yang selama ini hanya ia dengar dalam cerita. Didorong oleh campuran keinginan materialistis untuk merebut kembali bangunan milik keluarganya yang hilang dan kerinduan yang tulus untuk memenuhi tugas leluhurnya, Yuwon mendaftar di akademi tersebut. Akhirnya, ia memulai pendakian yang sulit ke Menara Babel, ruang bawah tanah berbahaya yang dipenuhi monster dan kekuatan kosmik yang menjanjikan kemampuan ilahi bagi mereka yang dapat menaklukkannya.

Chapter ini error ? segera laporkan agar diperbaiki secepatnya!
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time
Admission is a Waste of Time

Bagaimana jika perjalanan harian Anda adalah ke universitas yang dibangun seperti Menara Babel? Ban Yuwon memiliki kemampuan yang luar biasa. Ia tidak hanya dapat menguraikan bahasa yang belum pernah dilihatnya sebelumnya, tetapi ia juga dapat memahami dan memperoleh ‘konsep’ dari benda-benda di sekitarnya. Sejak kecil, kemampuan unik Yuwon telah menarik perhatian kakeknya, yang mengungkapkan rahasia keluarga: “Keluarga kami adalah keturunan dari mereka yang membangun Menara Babel, yang menyatukan orang-orang dengan kekuatan komunikasi. Sebagai pewaris kekuatan ini, Anda dapat merebut kembali menara yang hilang.” Awalnya menganggapnya sebagai cerita yang tidak masuk akal, Yuwon tiba-tiba dipanggil ke akademi misterius di dimensi lain saat menunggu penerimaan universitas. Yang mengejutkannya, ia mendapati dirinya menatap Menara Babel yang selama ini hanya ia dengar dalam cerita. Didorong oleh campuran keinginan materialistis untuk merebut kembali bangunan milik keluarganya yang hilang dan kerinduan yang tulus untuk memenuhi tugas leluhurnya, Yuwon mendaftar di akademi tersebut. Akhirnya, ia memulai pendakian yang sulit ke Menara Babel, ruang bawah tanah berbahaya yang dipenuhi monster dan kekuatan kosmik yang menjanjikan kemampuan ilahi bagi mereka yang dapat menaklukkannya.

Details

Comments

No comments

Mode: